nusakini.com - Internasional - Kasus virus corona pertama telah dideteksi di wisma Paralimpiade, beberapa hari sebelum upacara pembukaan, menurut panitia penyelenggaraan. Jepang sedang menghadapi gelombang infeksi yang tinggi.

Kasus yang diketahui pada hari Kamis (19/8) ini melibatkan pekerja yang berkaitan dengan pertandingan. Namun ia bukan warga Jepang, menurut panitia yang tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.

Panitia sejauh ini telah melaporkan 74 kasus yang dihubungkan dengan Paralimpiade, sebagian besar terjadi di antara kontraktor dan staf pertandingan yang tinggal di Jepang. Enam kasus lainnya dilaporkan dari daerah-daerah tempat latihan atlet.

• Insiden Tabrakan Pesawat JAL dengan Pesawat Penjaga Pantai Jepang Tewaskan 5 Orang
• Pesawat Penjaga Pantai Jepang Tabrakan dengan Pesawat JAL dalam Misi Kirim Bantuan Gempa
• Gempa Jepang, Korban Tewas Terus Bertambah
• Jepang akan Anggap Covid sebagai Flu Musiman Biasa
• Kepala Polisi Jepang Mengundurkan Diri atas Pembunuhan Shinzo Abe

Belum ada infeksi antara atlet di wisma yang dilaporkan.

Paralimpiade akan diadakan pada hari Selasa (24/8) mendatang. 4.400 atlet dari 160 tim akan bertanding di Tokyo dari tanggal 24 Agustus hingga 5 September.

Mereka yang tinggal di wisma diwajibkan untuk melakukan test COVID-19 setiap hari, mengenakan masker dan menjaga jarak, sama seperti aturan yang berlaku pada Olimpiade yang berakhir pada tanggal 8 Agustus lalu.

546 kasus dinyatakan berhubungan dengan Olimpiade, dan beberapa ahli mengatakan penyelenggaraan pertandingan ini berkontribusi terhadap meningkatnya infeksi domestik.

Dalam beberapa hari terakhir, Jepang melaporkan lebih dari 20.000 kasus setiap harinya. Pemerintah telah memperluas dan memperpanjang keadaan darurat ke 13 daerah hingga 12 September.